Jumat, 10 Agustus 2012

Foto-foto Pasir Ketika Diperbesar Ratusan Kali

Silahkan dibaca Kemudian di


Pasir adalah barang remah yang kerap kali kita benci ketika berserakan di halaman maupun lantai rumah kita... tapi, tahukan gan ternyata dibalik kesederhanaan butiran-butiran pasir itu tersimpan sebuah bentuk seni yang luar biasaa!!!.
pasir tampaknya seperti segerombolan batu kecil berwarna coklat, mungkin juga bersliweran material lain seperti kulit kerang, ataupun hewan-hewan kecil yang wafat.. Hehe. Tapi pasir memiliki cerita jauh lebih menarik untuk diceritakan, seperti sisa-sisa ledakan gunung berapi, mengikis pegunungan, organisme mati, dan bahkan struktur buatan, pasir dapat mengungkap sejarah-baik biologi dan geologi-lingkungan lokal.
Seorang ilmuwan Gary Greenberg meneliti pasir lebih dalam, ternyata pasir dapat mengungkapkan warna yg spektakuler dari segi bentuk maupun tekturnya. Berikut ini Foto-foto pasir dalam wujud dan bentuk 3D oleh Greenberg dgn menggunakan Mikroskop Edge 3D (pembesaran 110x)

Spoiler for penampakanya:










»»  READMORE...

Facebook dan Twitter Bikin Orang Rendah Diri

Quote:
Facebook dan Twitter Bikin Orang Rendah Diri




JAKARTA--MICOM: Siapa sangka ternyata jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter kerap mendorong kecemasan dan mengurangi kepercayaan diri seseorang.

Hal tersebut diungkapkan psikolog Universitas Salford, Inggris setelah melakukan survei terhadap 285 mahasiswa yang menjadi partisipan.

Hasilnya, 53 persen dari partisipan mengaku jejaring sosial telah merubah perilaku mereka sehari-hari. Selain itu, 51% partisipan menjawab dampak yang terjadi itu ke arah negatif seperti rendah diri.

Umumnya, para partisipan merasa rendah diri ketika membandingkan dirinya dengan penghargaan temannya di jagat jejaring sosial.

Seperempat dari partisipan survei mengalami keretakan hubungan atau ketidaknyamanan di tempat kerja setelah konfrontasi yang dilakukan lewat jejaring sosial. Hebohnya lagi, dua pertiga dari partisipan menyatakan mereka kesulitan untuk beristirahat setelah terkoneksi dengan situs jejaring sosial.

"Saya pikir kunci utamanya adalah orang-orang sudah mulai berpikir teknologi yang mengendalikan mereka. Kita dapat mematikan gadget, tapi kebanyakan dari kita lupa untuk itu (mematikannya)," kata Psikolog Klinis Dr Linda Blair. (Telegraph/DK/OL-9)

Sumber
»»  READMORE...